Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia menyerukan pemerintah untuk menolak partisipasi timnas Zionis ‘Israel’ di Piala Dunia U-20 2023 yang akan digelar di Indonesia. MER-C menilai sikap pemerintah yang mengizinkan partisipasi Timnas ‘Israel’ bertentangan dengan konstitusi Indonesia.
Ketua Presidium MER-C Indonesia, Sarbini Abdul Murad, menegaskan Indonesia tak memiliki hubungan diplomatik dengan Zionis ‘Israel’. Ia juga menegaskan bahwa mengakui ‘Israel’ bertentangan dengan konstitusi Indonesia.
“Sebagaimana kita ketahui Indonesia tak ada hubungan diplomatik dengan ‘Israel’ dan kita tak mengakui ‘Israel’. Itu jelas dalam konstitusi dan dalam statement-statement pemerintah dan rakyat Indonesia bahwa kita tak mengakui ‘Israel’ karena ini bertentangan dengan konstitusi kita,” kata Sarbini dalam konferensi pers bertema Tolak Kehadiran Timnas ‘Israel’ di Indonesia, Rabu (29/6/2022).
Sarbini mengatakan, MER-C menyayangkan pernyataan dari Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Zainudin Amali, yang akan memberikan izin untuk kepentingan Zionis ‘Israel’ mengikuti pertandingan sepak bola Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.
MER-C menegaskan, yang disampaikan Menpora RI bahwa tidak ada kaitan antara politik dengan olahraga, itu merupakan pernyataan ahistoris. Sebab dalam sejarahnya, Indonesia pernah menolak bertanding dengan ‘Israel’ pada tahun 1959. Sampai kontingen Indonesia tidak bisa melanjutkan pada babak selanjutnya.
Sarbini mengatakan, kala itu Presiden RI Soekarno menolak dengan tegas Zionis ‘Israel’ menjadi peserta Asian Games di Senayan pada 1962.
“Kami juga melihat sikap Mahatir Muhammad, menolak tim renang ‘Israel’ untuk masuk ke Malaysia dengan segala konsekuensinya,” ujarnya.
Sarbini menegaskan, MER-C akan terus berusaha berkampanye untuk menolak kehadiran timnas ‘Israel’ di Indonesia. Agar semua rakyat Indonesia paham dan tahu bahwa ‘Israel’ adalah penjajah Palestina yang masih tersisa sampai hari ini.
Sarbini heran dengan Pemerintah Indonesia, di satu sisi tidak mengakui ‘Israel’, tapi di sisi lain memberi izin kepada timnas ‘Israel’ untuk ikut acara Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.
“Ada konferensi Inter-Parliamentary Union (IPU) di Bali, Pemerintah Indonesia memberi izin empat orang anggota parlemen ‘Israel’ untuk masuk ke Indonesia mengikuti acara itu dengan alasan yang menurut saya alasan yang dibuat-buat,” jelas Sarbini.
“Oleh karena itu kami minta Menpora untuk mengevaluasi kembali statement memberi izin kepada kepentingan ‘Israel’ untuk masuk ke Indonesia karena ini akan melukai perasaan rakyat Indonesia dan melukai konstitusi kita,” imbuhnya.
Selain MER-C, Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI) juga menolak kehadiran tim sepakbola ‘Israel’; pada Piala Dunia U-20 di Indonesia pada 2023 mendatang,
“Konstitusi kita dengan tegas menyatakan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Israel sebagai negara penjajah harus ditolak kehadirannya,” kata Ketua KISDI HM Mursalin dalam konferensi pers bersama di Jakarta, Rabu (29/6/2022).
“Oleh karena itu kami minta Menpora untuk mengevaluasi kembali statement memberi izin kepada kepentingan ‘Israel’ untuk masuk ke Indonesia karena ini akan melukai perasaan rakyat Indonesia dan melukai konstitusi kita,” imbuhnya.
Selain MER-C, Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI) juga menolak kehadiran tim sepakbola ‘Israel’; pada Piala Dunia U-20 di Indonesia pada 2023 mendatang,
“Konstitusi kita dengan tegas menyatakan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Israel sebagai negara penjajah harus ditolak kehadirannya,” kata Ketua KISDI HM Mursalin dalam konferensi pers bersama di Jakarta, Rabu (29/6/2022).
Rep: Fida A.
Editor: Bambang S
Sumber : www.hidayatullah.com