Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama hari ini mulai meluncurkan aplikasi mobile HajiPintar, memudahkan calon jamaah yang ingin daftar secara online.
Peluncuran aplikasi ini bersamaan dengan pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Program Penyelenggaraan Haji dan Umrah 2022 di Jakarta, pada Kamis (17/03/2022).
Menag Yaqut Cholil Qoumas, yang melaunching app tersebut, mengapresiasi inovasi yang dibuat Ditjen PHU.
“Pada momentum Rakernas hari ini, saya bersyukur dan mengapresiasi, bisa me-launching pendaftaran haji secara elektronik. Cukup dengan menggunakan aplikasi mobile HajiPintar, jemaah dapat mendaftar haji,” kata Menag didampingi Dirjen PHU Hilman Latief.
Kini, calon jamaah haji dan umrah tidak harus datang ke kantor Kemenag Kab/Kota. Mereka tinggal daftar secara online dan kemudian mengirimkan bukti pendaftaran haji atau umroh.
“Bukti pendaftaran hajinya dikirimkan dalam bentuk elektronik dengan tanda tangan elektronik pula,” lanjut Menag, dalam press release yang dilihat Hidayatullah.com.
Sistem pendaftaran ini memudahkan semua calon jamaah, apalagi WNI yang berada di luar negeri. Prosesnya sederhana, murah, mudah, dan cepat.
“Inovasi ini digagas semenjak Prof. Nizar Ali menjabat Dirjen Haji dan kini diwujudkan oleh Prof. Hilman Latif,” ungkap Menag.
Selain itu, Menag juga meminta kepada jajaran Ditjen PHU agar terus berinovasi dengan perkembangan teknologi, tidak berhenti di aplikasi mobile HajiPintar. Salah satu yang diusulkan adalah pembelajaran manasik haji dengan mengoptimalkan teknologi digital.
“Layanan haji ke depan harus lebih modern. Pelayanan sebelum dan pascapandemi tentu tidak bisa kita samakan dengan pelayanan di masa mendatang. Apa yang kita launching hari ini adalah bagian dari transformasi digital. Kita harus beradaptasi dengan teknologi,” ujar Menag.
“Terus kembangkan. Misalnya, pembelajaran manasik di tanah air yang dilaksanakan dengan cara mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital sehingga calon jemaah saat belajar manasik benar-benar bisa merasakan hadir di Makkah meskipun secara virtual. Ini akan sangat membantu jemaah haji kita daripada mengunakan cara konvensional. Saat ini sudah eranya Metaverse,” tandasnya.*
Rep: Nashirul Haq
Editor: Bambang S
Sumber : www.hidayatullah.com