BULAN Sya’ban. Penamaan bulan ini diperkirakan pada tahun 412 Masehi, tahun (masa) di mana kakek ke lima Nabi Muhammad masih hidup, Kalb bin Murrah.
Penamaan bulan Arab sesuai dengan situasi pada waktu itu, dan hal tersebut dianggap sesuatu yang sangat penting, seperti bulan Jumadil Awwal dan Jumadis Stani, di mana pada waktu itu terjadi pembekuan air (tajamudil miyah) yang cukup lama. Sehingga nama Jumadil disematkan pada bulan tersebut, saking lamanya tidak hanya satu bulan (awwal), tetapi juga bulan berikutnya (as-shani).
Bagaimana dengan bulan Sya’ban? Ahli sejarah berbeda pendapat terkait dengan penamaan bulan ini. Tetapi mayoritas ulama berpendapat bahwa penamaan nama tersebut dari akar kata tasya’ub (تشعب), yang bermakna tafarruq (terpisah, berserak, berhamburan). Ada tujuh pendapat yang penulis rangkum dalam penamaan tersebut, di antaranya adalah mereka berpencar (yatasyaa’buna) berhamburan, atau menyebar mencari sumber air. */ Dr Halimi Zuhdy
Sedangkan 6 pendapat yang lain dapat disimak’ dalam vedio Lil Jamik