Dunia akan Kehabisan Makanan pada Tahun 2050

Iklan Semua Halaman

Dunia akan Kehabisan Makanan pada Tahun 2050

Mahmud Thorif
Senin, 25 April 2022


Para ilmuwan memperingatkan bahwa dunia diprediksi akan kehabisan makanan dalam 27 tahun ke depan, lapor Daily Star. Berdasarkan kajian dan analisis, mereka menyatakan bahwa krisis pangan global diperkirakan akan terjadi dalam 27 tahun 251 hari lagi, sedangkan perhitungannya dimulai pada 24 April 2022.

Seorang sosiobiologis, Edward Wilson mengatakan, manusia membutuhkan dua planet Bumi untuk memenuhi kebutuhan pangan saat ini.  “Bumi memiliki kapasitas yang terbatas dalam menyediakan sumber makanan bagi manusia. Meskipun semua manusia mengubah pola makan mereka menjadi vegetarian, lahan pertanian di Bumi masih belum dapat memenuhi kebutuhan tersebut,” kutip Edward Wilson.

“Populasi dunia akan terlalu besar dibandingkan dengan pasokan makanan. Saat itu (2050), ada hampir 10 miliar orang di Bumi dengan permintaan pangan meningkat 70 persen dibandingkan tahun 2017,” katanya.

“Yang terjadi adalah sumber makanan di Bumi terbatas hanya untuk 10 miliar orang. Itu jumlah maksimalnya. Itu tidak berubah karena biosfernya konstan,” jelas Wilson.

Para ahli mengatakan jangka waktu tersebut didasarkan pada perbandingan tingkat asupan makanan saat ini yang sekarang berlebihan dan pertumbuhan populasi manusia di Bumi. Statistik menunjukkan bahwa manusia perlu memproduksi lebih banyak makanan dalam 40 tahun ke depan dibandingkan dengan produksi makanan selama 8.000 tahun terakhir.

“Tidak mungkin semua orang setuju untuk berhenti makan daging, jadi batas maksimum sebenarnya lebih rendah dari 10 miliar. Selanjutnya, asupan makanan yang berlebihan dan pemborosan makanan terjadi setiap hari.”

Misalnya, jika seluruh penduduk dunia memiliki pola makan yang sama dengan penduduk Amerika Serikat (AS), Bumi hanya bisa menyediakan makanan untuk 2,5 miliar orang. “Dunia dapat memberi makan populasi yang lebih besar jika manusia tidak makan daging karena energi yang dibutuhkan untuk memproduksi daging jauh lebih banyak daripada makanan lain. Misalnya, kita membutuhkan energi 75 kali lebih banyak untuk menghasilkan daging daripada jagung,” tambah Wilson.

Ilmuwan lain juga dengan suara bulat mendukung peringatan tersebut. Diantaranya adalah Profesor Julian Cribb yang menulis buku tentang prediksi krisis.  “Ini adalah krisis pangan global yang menurut saya tidak ada jalan keluarnya. Itu terjadi lebih cepat daripada perubahan iklim.”

“Kekurangan air, tanah dan energi termasuk peningkatan permintaan dari populasi manusia dan pertumbuhan ekonomi akan menciptakan krisis kekurangan pangan global sekitar tahun 2050. Potensi perang dunia berasal dari krisis pangan dan air di tahun-tahun mendatang,” katanya.*

Rep: Ahmad
Sumber : www.hidayatullah.com